0
0
Musi Rawas – Muara Beliti | BuanaPost.com – Sabtu, (17/12/2022). Badan pengawas pemilu (BAWASLU) Mura diharapkan mengevaluasi kinerja Profesionalitas KPU Kabupaten Musi Rawas dalam perekrutan panitia pemilihan kecamatan (PPK) patut dipertanyakan serta terindikasi curang pasalnya dalam hal ini banyak terjadi kejanggalan,mulai dari penetapan harga pelolosan untuk menjadi PPK sampai dengan nomor urut peserta telah diatur sedemikian rupa. Kejanggalan serta kecurangan tersebut diperkuat ketika tidak adanya nama nama yang sewaktu test cat berbasis computer mendapat nilai tinggi ranking 1 sebut saja insial A yang merupakan peserta PPK kecamatan Tuah negeri yang mendapat nilai 101 dan menjadi nilai tertinggi dikecamatan, namun pada saat pengumuman hasil test wawancara pada tanggal 16/12/2022 nama (A) menghilang bak ditelan bumi, belum lagi adanya dugaan penerimaan gratifikasi serta penetapan harga jika peserta mau dibantu untuk diloloskan.
Seperti halnya adanya dugaan pengakuan dari salah seorang peserta calon PPK inisial T. Kepada awak media saat mau sesi wawancara bahwa dirinya telah menyetorkan sejumlah uang dengan jumlah tertentu untuk memudahkan serta meloloskan dirinya.
” jujur mas disini saya cuma mencari makan mas, dan saya jujur mas sudah menyetorkan duet (uang) sebagai mahar agar nama saya diloloskan ya nanti coba saya komunikasikan lagi mas“, tegasnya dihotel bursa lubuk Linggau (13/12/2022)
Kemudian dari pada itu melalui via WhatsApp ia menerangkan bahwa dirinya sudah mengkonfirmasikan dengan salah satu oknum komisioner KPU Mura,
” Aku wes ngomong tolong dibantu dewekne” (aku sudah ngomong tolong dibantu akunya). pungkasnya.
17/12/2022 sekira pukul 12:48 awak media mencoba mengkonfirmasi kepada pihak KPU kabupaten Musi Rawas Anasta tias melalui via WhatsApp guna mempertanyakan adanya dugaan praktek pungli dilingkungan KPU, namun sangat disayangkan Anasta Tias tidak memjawab sama sekali, seakan akan buta serta terkesan pembiaran saat adanya praktik pungli dilingkungan KPU Mura.
Jurnalis : Jhonny
