Musi Rawas | BuanaPost.com – Sabtu, (29/05/2022). Forum Komunikasi Sukakarya Bersatu (FKSB) bersama masyarakat terus melakukan berbagai macam cara untuk menuntut terhadap Pertamina Asset II Field Pendopo, dari tahun 2020 hingga saat ini, masyarakat tidak henti-hentinya berjuang demi sukakarya yang lebih baik.
Salah satu Aktivis muda asli putra daerah Musi Rawas (Mura) Dedi Busro mengungkapkan, banyak orang bertanya dengan kami apa yang terjadi antara masyarakat Sukakarya dengan Pt. Pertamina, sampai-sampai baleho ajakan demo bersebaran di kecamatan sukakarya, itu menunjukkan bahwa masyarakat butuh perhatian pemerintah ujar Dedi Busro. cs
“Gerakan ini merupakan suatu bentuk penolakan dari masyarakat Sukakarya terhadap PT. Pertamina,” ungkapnya
Lanjut Dedi Busro cs. FKSB hadir untuk memberikan suatu kondisi yang baru di Sukakarya hari ini, untuk kita tinggalin bersama anak cucu kita nanti, dia akan tau bahwa ayahnya, kakek nya pernah berjuang.
“Hari ini kita bergerak biar anak cucu kita yang akan mengukir sejarahnya,” tegasnya.
Disisi lain, mantan Kepala Desa yang juga Dulu pernah menjabat ketua porum kepala Desa. Muharor menyebutkan bahwa Kami banyak sekali tau tentang pertamina dan pemerintah kabupaten Musi Rawas sampai pada nilai CSR yang masuk angka kurang lebih satu triliun pertahun kami sudah lama tau apalagi tentang kezoliman yang di lakukan perusahaan berplat merah tersebut tentang tenaga kerja, kami menjadi penonton di rumah kami sendiri, kami melihat mereka tertawa di atas penderitaan masyarakat Sukakarya. Ungkapnya bernada kesal.
Dedi Busro, beserta Muharor Dan Cs. Memohon kepada Bupati Musi Rawas, tidak boleh mengabaikan hak ini, nanti kedatangan kami pada tanggal 30 Mei 2022 akan membawa petaka bagi kepemimpinan yang tidak bisa berpihak kepada masyarakat, jadi tolong dengarkan aspirasi masyarakat. Dan apa yang menjadi hak masyarakat terkhususnya masyarakat sukakarya tutupnya.
Jurnalis : Jhonny