2
0
Rejang Lebong | BuanaPost.com – Minggu tanggal 04 Juni 2023, sebanyak 28 pasien operasi gratis bibir sumbing menjalani skrining, diselenggarakan Kegiatan Skrining Operasi Bibir Sumbing dan Langit Sumbing di RS An-Nissa Rejang Lebong. Selanjutnya Operasi sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 5-6 Juni. Kegiatan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Langit Sumbing ini terselenggara atas kerjasama RS Ummi Bengkulu dan, RS An-Nissa, serta Relawan Curup Bersatu.
Relawan Curup Bersatu yang diwakili Ridianto beserta teman-teman Alpin, ( Alpin cellular), Mak Sutrima, Mak Mardiani, Pak Indra, dan Bang Ade Bermani.
Tujuan kegiatan skrining ini dilakukan untuk menentukan bisa atau tidaknya peserta menjalani operasi, dengan cara melakukan cek darah, Rontgen, dan konsultasi bersama dokter Dokter Bedah Palstik, Dokter Anak, dan Dokter Anastesi.
Menurut Koordinator Kegiatan dr Honey manager pelayanan RS An-Nissa, bibir sumbing merupakan kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir bagian atas dan langit-langit mulut. Hal ini terbentuk akibat penyatuan yang tidak sempurna antara kedua sisi bibir dan langit-langit mulut.
“Celah tersebut dapat berada di tengah, kanan, ataupun kiri. Termasuk di langit-langit mulut. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kecenderungan genetik hingga faktor lingkungan atau nutrisi,” ujarnya.
Bila tidak segera ditangani, kata dia, penderita akan mengalami kesulitan saat makan, bernapas, bicara dengan suara tidak jelas, yang dapat mengakibatkan kekurangan gizi. “Beberapa mengalami kesulitan berteman, tidak percaya diri, merasa berbeda dengan yang lain, sehingga bisa terancam terisolasi dalam hidupnya,” jelasnya.
Dijelaskan, penanganan terbaik adalah dengan operasi. “Semakin cepat dioperasi, maka dampak tersebut dapat diminimalisir,” ujarnya.
Ia juga menambahkan kegiatan bakti sosial ini salah satunya sebagai wujud bahwa di RS An-Nissa ada juga program membantu kesehatan kemasyarakatan, sekaligus sebagai media promosi RS An-Nissa, bahwa RS An-Nissa ini sudah ter Akreditasi Paripurna.
Dan kami juga berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini bisa meningkatkan mutu pelayanan RS An-Nissa kedepannya. Dan RS An-Nissa juga melayani pasien dengan Jamkesda, BPJS dan KIS. Jelas dr Honey.
“Kegiatan ini gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun.”
Disamping itu, Menurut dr Bayu sebagai penanggung jawab bedah plastik yang bertugas sebagai skrining awal, ia mengatakan sebelum dilakukannya skrining ada katagori yang harus di cek terlebih dahulu seperti langit – langit, dan bibir yang harus dioperasi, berat badan, keadaan pasien bagus, tidak sakit (tidak batuk, flu dan demam), setelah itu kita lakukan cek darah setelah selesai cek darah semua sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan baru kita laksanakan operasi. Ujarnya.
Bagi bayi operasi bibir sumbing, lanjut dia, dapat dilakukan saat bayi berusia minimal 3 bulan dengan berat badan 5 Kg. Sedangkan operasi celah langit bisa dilakukan saat bayi berusia minimal 1 tahun dengan berat badan 10 Kg. “Kondisi tersebut cukup aman untuk dioperasi. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat, seperti tidak batuk atau flu,” tegasnya.
Masih menurut, skrining awal ini untuk memastikan kondisi pasien. Pasien akan dicek kesehatannya oleh tim dokter. Bagi yang lolos skrining awal ini akan dihubungi untuk mengikuti skrining lanjutan, yaitu pemeriksaaan penunjang atau laboratorium sebelum pelaksanaan operasi di awal bulan Juni ini.
“Harapannya dengan dilakukan kegiatan bakti sosial ini setelah selesai dioperasi anak Indonesia bisa tersenyum lebar kembali.”
“Disamping itu Ridianto sebagai Relawan Curup Bersatu menambahkan Kegiatan Baksos kali ini adalah kedua kalinya dilaksanakan di Rejang Lebong, setelah tahun lalu dilaksanakan di RSUD Curup. Harapan kami para relawan bahwa kegiatan ini akan berjalan secara periodik atau berkala dengan tujuan untuk mengentaskan angka bibir sumbing dan langit-langit sumbing di Rejang Lebong serta meningkatkan kualitas hidup para peserta (pasien) dengan senyum dan penampilan baru mereka yang lebih baik setelah mengikuti kegiatan operasi ini.” Tutup Ridianto ( Relawan Curup Bersatu ).
Jurnalis : Amir Hamzah
